Sebagaimana
pada berbagai malapetaka lainnya, tragedi jebolnya tanggul Situ Gintungbeberapa waktu yang lalu mendapat perhatian yang besar dari masyarakat. Apalagi,
perhatian terhadap yang aneh-aneh. Perhatiannya bisa melebihi perhatian
terhadap penderitaan para korban. Ya, terkadang “perhatian” masyarakat itu
sendiri terlihat aneh juga. Apa sajakah keanehan yang terkait dengan tragedi
Situ Gintung ini?
Berikut ini informasi-informasi paling aneh yang dapat aku
himpun sejauh ini.
1. Sejak 2 tahun ini
masyarakat sekitar tanggul sudah khawatir, tetapi kekhawatiran itu kurang
mendapat respon dari Pemerintah
pada Nopember 2008
lalu tanggul Situ Gintung pernah jebol walau belum parah. Anehnya, Pemerintah
belum berbuat secukupnya untuk mengatasinya. Bahkan early warning system
(sistem peringatan dini) pun belum dibuat.
2. Dikabarkan,
“Detik-detik jebolnya tanggul Situ Gintung di Tangerang, Banten, berhasil
direkam”. Perhatikan! Merekam peristiwa yang menyedihkan ini dipandang sebagai
prestasi alias kesuksesan alias keberhasilan. Aneh, ‘kan? Seandainya “jebolnya tanggul Situ
Gitung berhasil dicegah”, bukankah ini yang lebih layak kita pandang sebagai
keberhasilan? Mengapa tidak kita katakan saja, “Detik-detik jebolnya tanggul
Situ Gintung di Tangerang, Banten, telah direkam”?
3. Situ Gintung merupakan lokasi wisata. Anehnya, “pengunjung” justru membludak
setelah tanggul itu rusak total dan tidak indah lagi. Ternyata, Lokasi Jebolnya
Tanggul Situ Gintung Jadi Tontonan. Apakah tempat-tempat wisata kita perlu
dirusak total supaya pengunjungnya ramai?
4. Pesan-pesan Politik di Situ Gintung. Ini dia beritanya:
“Bagaimana, apa sudah ada wartawan di lokasi? Kalau sudah, sembako kita bagikan
saja,” ujar seorang caleg parpol berbicara di telepon seluler.
Setelah menutup telepon, caleg itu kemudian bergegas ke lokasi bencana banjir
Situ Gintung dengan dibantu beberapa kader partainya.
Pada masa kampanye seperti ini kader dan partai politik sepertinya tidak mau
kehilangan momen tebar pesona, bahkan di tempat bencana sekalipun.
Dengan dalih memberi bantuan untuk korban tragedi Situ Gintung, sejumlah caleg
partai politik mau repot-repot memberi langsung bantuan ke keluarga korban
bencana. Tidak hanya itu, mereka juga mendirikan posko bantuan lengkap dengan
atribut partai dan nama caleg bersangkutan.
Para caleg parpol tampaknya sudah siap dengan
situasi seperti ini. Mereka datang bak pahlawan yang siap menanggung bersama
kesusahan orang lain.
Mereka tidak hanya sigap mendatangi korban, tetapi juga cepat mengurusi hal-hal
yang kecil. Tidak butuh waktu yang lama, spanduk besar bertulisan ”Posko
Bantuan Bencana Banjir Situ Gintung, Caleg Nomor …” sudah terpampang di depan
posko.
5. Ikan Patin seberat kurang lebih 45 kg yang ditemukan di dekat tanggul Situ
Gintung menjadi primadona dadakan. Ikan raksasa penghuni Situ Gintung itu
mungkin akan dimasak dan disantap bersama-sama. Begitulah beritanya. Kemudian,
seorang pembaca berkomentar: “itu sebenernya Tim SAR atau Nelayan sih? kok
malah pada cari ikan semua… tim SAR yang aneh..“
6. Subhanallah “Masjid Utuh berdiri di bencana Jebol tanggul Situ Gintung“. Ini
memang bisa dipandang aneh. Namun lebih aneh lagi kalau kejadian ini dipandang
sebagai mukjizat dari Tuhan bagi umat Islam. Jika utuhnya itu dianggap lantaran
kesucian masjid itu, maka bukankah ada bangunan lain “yang lebih suci” daripada
masjid tersebut namun beberapa kali mengalami kerusakan lantaran banjir? (Yang
aku maksud dengan “yang lebih suci” ini adalah Kakbah. Lihat “Sejarah
Rekonstruksi Kakbah“.)
7. Menurut PosKota, tragedi Situ Gintung ini terjadi karena “Nyi Mas Melati
Minta Tumbal“. Ini dia beritanya:
Di balik tragedi Situ Gintung yang menewaskan puluhan orang, banyak cerita
misteri yang mengiringi danau seluas 21 Ha tersebut. Seminggu sebelum tanggul
jebol, ada informasi kalau sang penunggu, Nyi Mas Melati menampakkan diri
dengan berpakaian serba putih di tengah Situ Gintung, Cirendeu, Ciputat.
Kejadian ini termasuk langka dan jarang terjadi terlebih setelah adanya ‘Pulau
Bergeser’ di Situ Gintung tahun 1986. Saat itu, menurut Abah Nur, 76, tokoh
masyarakat yang yang tinggal sejak tahun 1965, ada cerita munculnya ular besar
yang berdiameter sebatang pohon kelapa.
“Setelah munculnya ular raksasa di tengah situ, tiba-tiba timbul gundukan tanah
atau yang disebut sebagai pulau kecil di dalam Situ Gintung yang bergeser ke
tengah-tengah setu. “Pulau itu terlihat saat air setu menyusut atau kering.
Tapi kalau meluap tak terlihat sama sekali,” kata Abah Nur, Jumat (27/3).
Aroma mistik tersebut kembali muncul seminggu lalu, saat sejumlah warga yang
sedang memancing sekitar Pk. 18:30 melihat munculnya sinar terang di tengah
situ. Sinar itu menggambarkan wanita berparas cantik yang lebih dikenal warga
sekitar sebagai Nyi Mas Melati, sang penunggu situ yang dibangun pada tahun
1933 oleh Belanda.
Anehnya, kalau memang firasat/ramalan seperti itu sudah ada sebelumnya, mengapa
baru disebarluaskan setelah terjadi tragedi? Mengapa itu tidak disebarluaskan
sebelumnya supaya tidak ada korban? (Selain itu, mengapa hanya firasat/ramalan
yang “benar” saja yang diberitakan? Mengapa firasat/ramalan keliru tidak
diberitakan?)
SUMBER : dari komputer kantor
Terima Kasih Anda Baru saja membaca Artikel yang Berjudul 7 Keanehan Situ Gintung Jika menurut anda bermanfaat Silahkan di share ke yg lain, Jangan lupa Tinggalkan jejak di form komentar atau Buku tamu, Semoga bermanfaat
Salam Ukhuwah..!!!