Apakah anda sedang sakit? Atau punya masalah yang tak tertanggungkan? Atau anda telah didera oleh kemiskinan yang panjang dan melelahkan? Sedangkan anda telah mengetuk banyak pintu ikhtiar, mengerahkan segala daya dan upaya untuk bangkit dari masalah tersebut. Namun pintu kesembuhan dan kekayaan tidak segera terbuka jua. Jangan khawatir dan jangan putus asa! Karena kekhawatiran dan keputusasaan menjadikan diri kita semakin bangkrut dan rugi. Jangan pula mengatakan, “Aku capek dengan sakit ini!”, sehingga memilih untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Atau berkata, “Aku capek miskin!” sehingga menempuh pekerjaan-pekerjaan haram. Jangan! Jangan!
Bersabarlah!
Sabar adalah kunci utama dalam menghadapi musibah. Sabar merupakan bentuk kerelaan akan taqdir Allah yang menimpa kepadanya. Hanya saja ia masih optimis dengan ujian itu bahwa Allah tidaklah benci kepadanya. Ia tetap husnudhon (berbaik sangka) kepada Allah.
Bersedekahlah!
“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah”. (Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Ja-mi’).
Hadits tersebut jelas-jelas menunjukkan obat bagi orang yang sakit. Ya, sedekah adalah obat untuk segala penyakit, baik yang parah maupun yang ringan. Karenanya wahai saudaraku yang sedang kepayahan dengan sakitnya, bersegeralah dengan terapi ajaib yang Allah sediakan ini! Yakinlah akan janji Allah tersebut. Semoga dengan sedekahmu, kesembuhan dan keselamatan selalu tercurah kepadamu, sebanyak kesedihan yang menimpamu. Semoga pula kesembuhan dan keselamatan selalu tercurah padamu, sebanyak duka nestapa, dan rintihan yang keluar dari bibirmu.
Saudaraku yang sedang sakit! Saudaraku yang tertimpa kemiskinan! Saudaraku yang tertimpa banyak masalah! Berobatlah dan berikhtiarlah dengan obat dan ikhtiar yang tidak pernah ditawarkan oleh dokter atau pakar-pakar pengobatan alternative ini. Berikhtiarlah dengan cara yang tidak pernah ditawarkan para bos-bos perusahaan atau pakar enterpreuner. Obat ini ditawarkan oleh dzat yang memberi sakit kepadamu. Ditawarkan oleh dzat yang Maha Kaya, yaitu Allah. Niscaya dengan mengikuti jalan-Nya engkau pun akan dengan mudah disembuhkannya dan disukseskannya. Karena Allah memang dzat yang memberi kesembuhan atas sakit hamba-hamba-Nya dan dzat yang Maha Pemberi Karunia.
Cobalah sekarang! Hendaknya engkau percaya bahwasanya Allah subhanahu wata’ala akan menyembuhkanmu dan memberimu kesuksesan. Berilah makan orang fakir, atau tanggunglah beban anak yatim, atau wakafkanlah hartamu, atau keluarkanlah sedekah jariahmu. Sungguh sedekah dapat menghilangkan penyakit dan rintangan, baik berupa musibah maupun cobaan.
Dikisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat. Ia telah bertanya pada para tabib, namun tidak menghasilkan apa-apa. Ibnul Mubarak pun berkata kepadanya, “Pergilah dan galilah sumur, karena manusia sedang membutuhkan air. Saya berharap akan ada mata air di dalam sumur yang engkau gali dan menahan aliran darah di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur dan ia pun sembuh”. (Kisah ini terdapat dalam Shahihut Targhib).
Perbanyak istighfar!
Allah memerintahkan hamba-Nya untuk banyak beristighfar. Dengan istighfar itu Allah hendak member jalan keluar dari berbagai macam kesulitan. “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” (Huud: 3)
Husnudhon pada Allah
Jika anda telah melakukan itu semua dan Allah belum mengabulkan permohonan dan keinginan anda, maka tetaplah husnudhon kepada Allah. Bisa jadi belum dikabulkan permohonan anda itu karena adanya suatu hikmah tertentu yang dikehendaki Allah kepada anda. Tentu saja hikmah itu adalah yang terbaik bagi anda menurut Allah. Bukankah Allah telah berfirman: “…….Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (al baqoroh: 216)
Ya. Allah lebih tahu apa yang paling baik buat kita. Jika dengan terapi sedekah, istigfar, dll kita masih tetap sakit dan masih tetap miskin, maka ketahuilah bahwa Allah pasti menghendaki sesuatu yang lebih baik dari itu dari diri kita. Allah tidak akan mengecewakan hamba-hamba-Nya.
Introspeksi
Jangan lupa untuk tetap introspeksi terhadap apa yang kita lakukan. Bisa jadi Allah belum mengabulkan karena niat kita yang kurang ikhlas. Atau karena sedekah dan istighfar kita yang belum banyak. Penundaan terhadap terkabulnya do’a adalah agar kita lebih banyak lagi beristighfar dan bersedekah. Tentu saja dengan itu setidaknya dosa-dosa kita terkurangi atau bahkan dihilangkan oleh Allah.
Ingat pula firman Allah,
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (Q.S asy-Syura: 30)
sumber :
http://arrohmah-putri.com/Taushiyah/bangkit-dari-kebangkrutan.html
Terima Kasih Anda Baru saja membaca Artikel yang Berjudul Bangkit dari Kebangkrutan Jika menurut anda bermanfaat Silahkan di share ke yg lain, Jangan lupa Tinggalkan jejak di form komentar atau Buku tamu, Semoga bermanfaat
Salam Ukhuwah..!!!