“aku menyesal…aku menyesal” aku mengutuk pada diriku sendiri,seseorang yang ku cintai telah membuat hidupku hancur,entah kepada siapa aku harus mengadu, aku malu pada diriku sendiri. “ya Tuhanku,maaf kan hambaMu ini yang telah membuat kekeliruan begitu besar,menabung dosa-dosa yang sangat banyak” . air mataku menetes dalam sajadah yang selama ini tidak aku pakai,apakah mengadu kepada Mu disaat punya masalah saja, aku tak tahu Tuhan??? aku merasakan kalut yang begitu hebat,aku merasakan malu pada diriku sendiri,apakah aku harus mengatakannya kepada orang tuaku,atau bagaimana???mataku semakin berkunang-kunang,kepala seakan di tempa balok kayu,begitu peningnya.akupun tertidur dalam sajadah.
tiba-tiba kamar di ketok “rani,makan nak,ayo makan malam bareng,ayah sudah nungguin tuh” ibu memanggilku dari balik pintu,”iya bu,sebentar,nanti rani ke depan” ku usapkan air mata yang sudah mulai kering,kurapikan sajadah dan ku lepas mukena yang masih ku pakai,lalu aku bercermin,ku lihat ada sedikit bengkak dalam lingkaran mata ini,aku coba rapikan dengan make up ku,biar terkesan tak habis menangis.
“bagaimana kuliahmu ran?” ayahmu memulai pembicaraan disaat kita selesai makan malam,”baik yah, dua minggu lagi rani ujian semeter yah.”balas rani. “kamu kok kelihatannya kurat fit ya ran,kamu sakit?” ibu menyela,”gak kok bu,rani cuma kecapean ajah tadi” rani mencoba menyembunyikan sesuatu pada ibunya.”owgh ya udah kamu istirahat aja” ibunya memberi perhatian pada rani,”iyah bu,rani ke kamar dulu ya bu,yah”.
hidup laksana petir yang menyambar rani,semakin hari rani semakin tersiksa,tapi untuk mengungkapkan kepada keluarganya rani takut,takut di marahi,takut di usir,kalut selalu mendera rani……..arrrrrrrggggggghhhhh,bila saja bunuh diri tidak berdosa rasanya rani ingin melakukannya.
Cinta Terlarang
“ran,ibu mau ngomong sesuatu sama kamu” jantung rani langsung berdekup kencang se kencang kereta api saat melesat,keringat dingin mulai keluar,rani mencoba mendekati ibunya “ada apa bu?” jawab rani pelan,”perut kamu kok semakin hari tambah gemuk,kenapa?”ibu mencoba mengintrogasi,”mungkin rani banyak makan bu jadi sekarang jadi tambah gemuk” balas rani dengan jawaban agak gugup,”kamu gak usah bohong ran,ibu tahu kamu menyembunyikan sesuatu sama ibu,kamu ngomong saja sama ibu,jangan kamu pendam sendiri” dengan mengusap rambut rani dengan penuh kelembutan seorang ibu,”ran,ibu tuh menemukan test pack di kamar kamu,saat ibu membersihkan kamarmu”air mata ibu pun mengalir dari celah-celah mata,”kenapa kamu melakukan ini ran???”air mata ibu tak terbendung lagi,rani pun ber urai air mata,dengan sesengukan rani memeluk ibunya,bersujud simpuh pada orang yang telah melahirkannya,telah mendidiknya,mengendongnya saat masih bayi, “maaf kan rani bu……rani telah berbuat kesalahan yang seharusnya tak di lakukan rani, rani tak tahu harus bagaimana bu, maafin rani bu…” rani terus sesenggukkan di dekapan ibunya.”siapa orang yang melakukannya ran?” tanya ibunya.”satrio,bu”.malam itu begitu mengharu biru, begitu perasaan ibu rani tercabik-cabik hatinya melihat anak nya mengandung bayi yang tak seharusnya terjadi karena belum terikatnya suatu perkawinan. kadang memang cinta mengalahkan akal pikiran yang sehat,mengorbankan segala sesuatu yang tak seharusnya ia korbankan. cinta sepatutnya untuk di sucikan bukan untuk di nodai oleh nafsu yang menjalar dalam relung jiwa. cinta adalah anugrah yang telah Tuhan beri kepada umat manusia untuk menjadikan rasa damai dan bahagia, bukan menjadikan rasa kalut,sedih dan sengsara. peganglah cinta dengan erat tapi jangan kau injak duri-duri cinta itu.rasakan cinta sebagaimana mesti agama mengajarkan cinta, jangan menuruti perasaan cinta buta itu.
http://cerpen.net/cinta-terlarang.html
Terima Kasih Anda Baru saja membaca Artikel yang Berjudul Cinta Terlarang Jika menurut anda bermanfaat Silahkan di share ke yg lain, Jangan lupa Tinggalkan jejak di form komentar atau Buku tamu, Semoga bermanfaat
Salam Ukhuwah..!!!